Earsoundhearing.com – Seiring bertambahnya usia, tubuh kita mengalami banyak perubahan. Beberapa perubahan tersebut mungkin tidak terlalu terasa, sementara yang lainnya bisa cukup mengganggu. Salah satunya adalah presbikusis, gangguan pendengaran pada lansia (lanjut usia).
Ini adalah kondisi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mendengar suara, terutama suara frekuensi tinggi, dan umumnya terjadi pada usia lanjut. Meskipun merupakan bagian dari proses penuaan, presbikusis bisa sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Apa Itu Presbikusis?
Secara umum, presbikusis adalah penurunan kemampuan telinga untuk mendeteksi suara, terutama suara dengan frekuensi tinggi, yang biasanya terjadi akibat penuaan pada sistem pendengaran.
Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi kemampuan untuk mendengar suara yang halus, seperti percakapan, tetapi juga dapat memengaruhi cara seseorang berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, yang berdampak pada kualitas hidup mereka.
Penyebab Presbikusis
Presbikusis terjadi karena perubahan yang terjadi pada bagian telinga, baik itu pada struktur fisik telinga luar, tengah, maupun dalam. Beberapa faktor yang berkontribusi pada presbikusis meliputi:
Penuaan Alami
Seiring bertambahnya usia, sel-sel rambut di telinga bagian dalam (koklea) yang berfungsi untuk mendeteksi suara dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik mulai rusak. Ini mengurangi kemampuan untuk mendeteksi suara frekuensi tinggi, yang menjadi ciri khas presbikusis. Kerusakan pada saraf pendengaran juga dapat terjadi, memperburuk gangguan pendengaran.
Paparan Suara Keras
Paparan berulang terhadap suara keras sepanjang hidup, seperti kebisingan tempat kerja, konser musik, atau alat pemutar musik dengan volume tinggi, dapat mempercepat kerusakan pada sel-sel rambut di koklea. Akumulasi kerusakan ini memperburuk presbikusis pada usia tua.
Faktor Genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami presbikusis lebih cepat. Jika orang tua atau keluarga terdekat Anda mengalami gangguan pendengaran, Anda mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya juga.
Penyakit dan Kondisi Medis
Beberapa penyakit atau kondisi medis, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi, dapat berkontribusi pada penurunan pendengaran. Obat obatan tertentu, seperti antibiotik ototoksik, juga dapat merusak pendengaran.
Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan, seperti paparan terhadap polusi suara secara terus-menerus, juga dapat memperburuk kondisi ini.
Gejala Presbikusis
Gejala presbikusis sering kali berkembang perlahan dan tidak disadari pada awalnya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang bisa Anda perhatikan:
Kesulitan Mendengar Suara Frekuensi Tinggi
Suara frekuensi tinggi, seperti suara wanita atau anak-anak, sering kali menjadi yang pertama kali sulit didengar. Percakapan sehari-hari, terutama dalam kelompok atau di tempat yang bising, dapat menjadi lebih sulit untuk dipahami.
Kesulitan Memahami Percakapan
Penderita presbikusis seringkali mengeluh tidak dapat memahami percakapan, terutama jika ada banyak latar belakang suara atau jika lawan bicara berbicara dengan nada tinggi atau cepat.
Meningkatnya Kebutuhan untuk Meninggikan Volume Suara
Orang yang mengalami presbikusis mungkin merasa perlu untuk meningkatkan volume televisi, radio, atau telepon lebih tinggi dari biasanya agar dapat mendengarnya dengan jelas.
Perasaan Terisolasi atau Frustasi
Karena kesulitan mendengar, penderita presbikusis mungkin merasa terisolasi, menghindari percakapan, atau mengalami kecemasan sosial. Mereka mungkin merasa kesulitan mengikuti percakapan di kelompok atau dalam situasi sosial.
Telinga Berdenging (Tinnitus)
Beberapa penderita presbikusis juga mengalami tinnitus, yaitu suara berdenging atau berdering di telinga, yang bisa sangat mengganggu.
Mengatasi Presbikusis: Apa yang Bisa Dilakukan?
Meskipun presbikusis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita gangguan pendengaran ini.
Alat Bantu Dengar
Salah satu solusi paling umum untuk presbikusis adalah penggunaan alat bantu dengar. Alat bantu dengar yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dapat membantu memperkuat suara, membuat percakapan lebih mudah dimengerti, dan meningkatkan kualitas hidup sehari-hari. Teknologi alat bantu dengar terus berkembang, dengan fitur-fitur seperti pengurangan kebisingan latar belakang dan konektivitas Bluetooth.
Implan Koklea
Untuk penderita presbikusis yang mengalami gangguan pendengaran parah, implan koklea bisa menjadi pilihan. Implan ini membantu mengubah suara menjadi sinyal elektrik yang diteruskan langsung ke saraf pendengaran, sehingga memungkinkan penderita mendengar suara lebih jelas meskipun kerusakan pada koklea cukup parah.
Terapi Wicara
Jika gangguan pendengaran mengganggu kemampuan berbicara atau memahami bahasa, terapi wicara bisa membantu meningkatkan keterampilan komunikasi. Terapis wicara dapat melatih teknik berbicara dan strategi mendengar yang lebih efektif.
Pencegahan dan Perawatan Dini
Meskipun presbikusis merupakan bagian dari proses penuaan alami, pencegahan tetap penting. Menghindari paparan suara keras, menggunakan pelindung telinga di lingkungan bising, dan menjaga kesehatan secara umum dapat memperlambat perkembangan gangguan pendengaran.
Penyuluhan dan Dukungan Sosial
Penderita presbikusis sering kali merasa terisolasi, dan dukungan dari keluarga serta komunitas bisa sangat membantu. Bergabung dengan kelompok dukungan atau berbicara dengan seorang konselor bisa membantu individu untuk mengatasi perasaan frustrasi dan kecemasan yang mungkin muncul akibat gangguan pendengaran.
Kesimpulan
Presbikusis adalah kondisi yang tak terhindarkan bagi banyak orang seiring bertambahnya usia. Meskipun tidak ada cara untuk sepenuhnya mencegah gangguan pendengaran ini, teknologi modern seperti alat bantu dengar dan implan koklea dapat sangat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita. Yang terpenting adalah mendeteksi gangguan pendengaran ini sejak dini dan mencari perawatan yang tepat.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mulai mengalami gejala presbikusis, berkonsultasilah dengan dokter spesialis THT atau audiologis untuk mendapatkan diagnosis dan pengelolaan yang tepat. Dengan penanganan yang baik, penderita presbikusis dapat tetap menikmati kehidupan sosial, berkomunikasi dengan lebih mudah, dan mempertahankan kualitas hidup yang optimal.