Earsoundhearing.com – Gangguan pendengaran pada bayi baru lahir adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi perkembangan anak secara signifikan.
Karena pendengaran adalah salah satu indera utama yang mendukung perkembangan bahasa dan keterampilan komunikasi, gangguan pendengaran yang tidak terdeteksi sejak dini dapat berdampak besar pada kemampuan sosial, intelektual, dan emosional anak. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, gejala, serta cara mendeteksi dan menangani gangguan pendengaran pada bayi sejak awal kehidupan mereka.
Penyebab Gangguan Pendengaran pada Bayi
Gangguan pendengaran pada bayi baru lahir bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yang dapat digolongkan menjadi dua kategori utama: faktor genetik dan faktor lingkungan.
1. Faktor Genetik
Sekitar 50% kasus gangguan pendengaran pada bayi disebabkan oleh faktor genetik. Penyakit ini bisa bersifat bawaan, di mana bayi lahir dengan kondisi pendengaran yang sudah terganggu sejak dalam kandungan. Beberapa faktor genetik yang mempengaruhi pendengaran bayi antara lain:
- Mutasi genetik: Beberapa bayi mewarisi kelainan genetik dari orang tua yang menyebabkan gangguan pendengaran. Kelainan ini bisa bersifat resesif atau dominan.
- Sindrom genetis: Beberapa sindrom seperti sindrom Usher atau Pendred Syndrome juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan, seperti infeksi atau kondisi medis yang dialami oleh ibu selama kehamilan, juga bisa menjadi penyebab gangguan pendengaran pada bayi. Beberapa faktor lingkungan yang dapat berkontribusi antara lain:
- Infeksi pada ibu hamil: Infeksi seperti rubella (campak Jerman), cytomegalovirus (CMV), dan toksoplasmosis yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan masalah pendengaran pada bayi.
- Prematuritas: Bayi yang lahir prematur (sebelum usia 37 minggu) memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah pendengaran karena organ pendengaran mereka belum berkembang sepenuhnya.
- Paparan obat-obatan ototoksik: Penggunaan obat-obatan tertentu oleh ibu hamil, seperti antibiotik aminoglikosida atau obat kemoterapi, dapat menyebabkan masalah pendengaran pada bayi.
Gejala Gangguan Pendengaran pada Bayi
Gangguan pendengaran pada bayi sering kali sulit terdeteksi, terutama pada usia yang sangat dini. Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat mengindikasikan adanya gangguan pendengaran pada bayi, antara lain:
- Tidak merespons suara keras: Bayi yang tidak bereaksi atau tidak menoleh saat mendengar suara keras seperti suara gemerincing atau suara orang bicara mungkin mengalami gangguan pendengaran.
- Tidak tersenyum atau menunjukkan ekspresi saat diajak berbicara: Pada usia beberapa bulan, bayi biasanya akan merespons suara dengan senyum atau ekspresi wajah. Ketidakhadiran respon ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pendengaran.
- Keterlambatan dalam perkembangan bahasa: Bayi yang mengalami masalah pendengaran mungkin lebih lambat dalam mengeluarkan suara atau mengoceh. Hal ini dapat menjadi indikasi adanya masalah dengan kemampuan pendengaran.
- Tidak terkejut oleh suara keras: Bayi yang tidak menunjukkan refleks kaget atau terkejut saat mendengar suara keras atau perubahan dalam suara sekitar juga bisa mengalami gangguan pendengaran.
Baca juga: Pengertian dan Fungsi Tes Audiometri Nada Murni
Deteksi Dini dan Skrining Pendengaran Neonatal
Deteksi dini sangat penting untuk meminimalkan dampak gangguan pendengaran pada perkembangan anak. Oleh karena itu, banyak negara kini menerapkan skrining pendengaran bagi semua bayi yang baru lahir.
Skrining pendengaran neonatal dilakukan dengan menggunakan alat pemeriksaan yang aman dan non-invasif untuk mendeteksi gangguan pendengaran sejak dini. Skrining ini biasanya dilakukan dalam 24-48 jam setelah kelahiran bayi.
Beberapa metode skrining yang umum digunakan adalah:
- Otoacoustic Emissions (OAE): Alat ini mengukur respons suara yang dipantulkan dari telinga bagian dalam (koklea). Jika ada gangguan pada bagian tersebut, respons suara akan lemah atau tidak ada.
- Auditory Brainstem Response (ABR): Tes ini mengukur respons saraf pendengaran terhadap suara. Tes ini lebih sensitif dalam mendeteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir, bahkan jika gangguan tersebut ringan.
Jika bayi tidak lulus tes skrining pendengaran, pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan oleh dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) atau ahli audiologi untuk memastikan apakah ada gangguan pendengaran dan menentukan tingkat keparahannya.
Penanganan dan Rehabilitasi Pendengaran pada Bayi
Jika gangguan pendengaran terdeteksi, penanganan dan rehabilitasi yang tepat sangat penting untuk mendukung perkembangan bayi. Beberapa langkah penanganan yang dapat kita pilih adalah:
Alat Bantu Dengar
Jika gangguan pendengaran terdeteksi pada tingkat ringan hingga sedang, bayi bisa menggunakan alat bantu dengar. Alat bantu dengar ini akan membantu bayi mendengar suara dan mulai mengembangkan kemampuan berbicara lebih cepat.
Implan Koklea
Bagi bayi yang mengalami gangguan pendengaran berat atau total, implan koklea bisa menjadi solusi yang efektif. Implan koklea adalah alat yang ditanamkan di telinga bagian dalam untuk merangsang saraf pendengaran langsung, memungkinkan bayi untuk mendengar suara meskipun sel-sel rambut di koklea rusak.
Terapi Wicara dan Rehabilitasi Auditori
Setelah penggunaan alat bantu dengar atau implan koklea, bayi perlu mengikuti terapi wicara dan rehabilitasi auditori. Terapi ini akan membantu bayi belajar mendengar, berbicara, dan memahami bahasa. Pemberian terapi yang tepat sejak dini akan memaksimalkan perkembangan bahasa dan keterampilan komunikasi anak.
Baca juga: Tips Memilih Alat Bantu Dengar
Kesimpulan
Gangguan pendengaran pada bayi baru lahir adalah masalah kesehatan yang dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan mereka. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat agar bayi dapat berkembang secara optimal.
Jadi, jangan biarkan gangguan pendengaran menghalangi perkembangan si kecil. Segera periksakan pendengaran bayi Anda di EARSOUND HEARING untuk deteksi dini dan solusi yang tepat.
Kami menawarkan layanan skrining pendengaran bayi baru lahir yang akurat serta berbagai pilihan alat bantu dengar berkualitas tinggi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan buah hati Anda. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan pelayanan profesional dan solusi terbaik demi masa depan pendengaran yang lebih baik.