20 views
Waspada, Ini Bahaya Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud

Waspada, Ini Bahaya Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud

Earsoundhearing.com – Banyak orang menggunakan cotton bud sebagai cara untuk membersihkan telinga, dan tanpa kita sadari kebiasaan ini bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan telinga dan pendengaran.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan pendengaran secara keseluruhan, pemeriksaan audiometri menjadi langkah penting yang perlu kita lakukan.

Anatomi Telinga dan Fungsi Kotoran Telinga

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai bahaya cotton bud, penting untuk memahami bagaimana telinga kita bekerja dan mengapa kotoran telinga (serumen) ada di sana.

Telinga manusia terdiri dari tiga bagian utama: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Dan kotoran telinga diproduksi oleh kelenjar di saluran telinga bagian luar.

Kotoran telinga atau serumen memiliki beberapa manfaat. Fungsi utama serumen adalah untuk melindungi telinga dari debu, kuman, dan benda asing, serta menjaga kelembapan saluran telinga. Selain itu, serumen juga berfungsi untuk mengurangi kemungkinan iritasi pada kulit saluran telinga dan bertindak sebagai pelindung alami.

Namun, meskipun serumen memiliki manfaat penting, banyak orang merasa perlu membersihkan telinga mereka dan cotton bud menjadi solusi yang efektif.

Bahaya Penggunaan Cotton Bud pada Telinga

Meskipun cotton bud tampak aman, kenyataannya alat ini dapat menimbulkan sejumlah masalah yang cukup serius bagi kesehatan telinga. Berikut adalah beberapa bahaya yang sering terabaikan:

1. Penyumbatan Saluran Telinga (Impaksi Serumen)

Salah satu dampak paling umum dari penggunaan cotton bud adalah penyumbatan saluran telinga. Ketika menggunakan cotton bud untuk membersihkan kotoran telinga, seringkali bukannya mengeluarkan serumen, alat ini justru mendorong kotoran lebih dalam ke dalam saluran telinga.

Kotoran telinga yang terdorong semakin dalam ini lama kelamaan akan mengeras dan menyumbat saluran telinga. Gejala penyumbatan meliputi rasa penuh di telinga, penurunan pendengaran, dan terkadang rasa sakit. Penyumbatan serumen yang parah membutuhkan bantuan medis untuk mengatasinya.

2. Cedera pada Gendang Telinga

Penggunaan cotton bud yang terlalu dalam atau terlalu keras dapat merusak kulit saluran telinga. Saluran telinga bagian dalam sangat sensitif dan mudah terluka, bahkan hanya dengan sedikit tekanan.

Selain itu, cotton bud yang digunakan dengan cara yang tidak hati-hati juga dapat merusak gendang telinga. Gendang telinga yang terluka dapat menyebabkan rasa sakit hebat, perdarahan, atau bahkan gangguan pendengaran permanen.

3. Infeksi Telinga (Otitis Eksterna)

Cotton bud yang digunakan tanpa kebersihan yang baik atau yang terlalu sering dapat mengundang bakteri ke dalam saluran telinga. Ketika cotton bud membawa bakteri atau kuman ke dalam telinga, hal ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran telinga yang dikenal dengan nama otitis eksterna atau “telinga perenang”.

Infeksi ini menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, kemerahan, dan kadang-kadang keluarnya nanah dari telinga. Infeksi telinga ini harus segera mendapat pengobatan dari dokter, karena jika tidak, infeksi bisa menyebar dan menyebabkan komplikasi serius.

4. Mengganggu Fungsi Alami Telinga

Penggunaan cotton bud dapat mengganggu fungsi alami pembersihan telinga. Saluran telinga memiliki mekanisme alami untuk mengeluarkan kotoran telinga, dan penggunaan cotton bud dapat menghambat proses ini.

Ketika kotoran telinga terlalu sering kita hilangkan, tubuh malah memproduksi lebih banyak serumen sebagai respons. Ini bisa menyebabkan telinga menjadi lebih sering tersumbat dan memerlukan pembersihan lebih lanjut, yang menciptakan siklus yang berisiko bagi kesehatan telinga.

Baca juga: Gangguan Pendengaran Sensorineural: Gejala, Dampak dan Solusinya

Dampak Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud terhadap Hasil Audiometri

Tak hanya itu, membersihkan telinga dengan cotton bud juga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan audiometri.  Audiometri adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan pendengaran seseorang.

Tes ini melibatkan penggunaan alat khusus untuk mendeteksi apakah ada gangguan pendengaran yang mempengaruhi telinga bagian dalam atau saraf pendengaran. Berikut beberapa dampak yang dapat terjadi:

  1. Penekanan Kotoran Telinga: Penggunaan cotton bud dapat mendorong kotoran telinga (serumen) lebih dalam ke dalam saluran telinga, yang dapat menyebabkan penumpukan serumen di dekat gendang telinga. Hal ini dapat mengganggu transmisi suara dan mengurangi ketajaman pendengaran, yang pada gilirannya mempengaruhi hasil audiometri.
  2. Iritasi atau Cedera pada Saluran Telinga: Penggunaan cotton bud dapat menyebabkan iritasi atau bahkan luka pada saluran telinga, yang dapat menyebabkan infeksi atau rasa sakit. Iritasi ini bisa menyebabkan gangguan pada fungsi pendengaran.
  3. Timpangan Akustik: Serumen yang terdorong ke dalam dapat menyebabkan timpanik telinga yang menghalangi perjalanan suara, sehingga mempengaruhi hasil audiometri pada tingkat ketajaman pendengaran.

Cara yang Tepat Membersihkan Telinga

Untuk menjaga kebersihan telinga tanpa merusak organ tersebut, ada beberapa tips yang dapat kita lakukan:

  1. Tidak Menggunakan Cotton Bud dalam Saluran Telinga: Sebaiknya hindari menggunakan cotton bud untuk membersihkan bagian dalam telinga. Hanya bersihkan bagian luar telinga dengan lembut menggunakan kain bersih.
  2. Menggunakan Larutan Saline atau Tetes Telinga: Jika terdapat penumpukan serumen, lebih baik menggunakan larutan saline atau tetes telinga khusus. Larutan ini membantu melunakkan kotoran telinga dan membersihkannya secara alami.
  3. Konsultasi dengan Dokter THT: Jika ada masalah serius dengan kotoran telinga atau gangguan pendengaran, lebih baik berkonsultasi dengan dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan atau profesional medis yang dapat membersihkan telinga dengan aman dan tepat.

Baca juga: Pengertian dan Fungsi Tes Audiometri Nada Murni

Kesimpulan

Membersihkan telinga dengan cotton bud sebaiknya kita hindari karena berisiko menimbulkan cedera dan infeksi pada saluran telinga, serta dapat mendorong kotoran telinga lebih dalam. Sebaiknya, biarkan telinga membersihkan dirinya sendiri atau konsultasikan dengan dokter spesialis THT jika Anda merasa perlu membersihkan telinga.

Selain itu, pemeriksaan audiometri secara rutin sangat penting untuk mendeteksi gangguan pendengaran sedini mungkin. Dengan melakukan pemeriksaan ini, kita dapat menjaga kesehatan pendengaran dan mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli audiologi jika Anda memiliki keluhan terkait pendengaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Kembalikan Pendengaranmu Sekarang!

Misi Earsound membantu mengembalikan senyum kebahagiaan Anda maupun orang-orang di sekitar Anda yang mengalami gangguan pendengaran, dengan memberi solusi mendengar yang tepat bagi pendengaran Anda.

Karena Earsound “Bringing Back Happiness“.

Copyright 2018 © Earsound Hearing Pusat Alat Bantu Dengar Digital Terbaik di Indonesia

TERMS AND CONDITIONS