Pengertian BERA

Pengertian BERA

Earsoundhearing.com – BERA merupakan suatu metode diagnostik canggih yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi pendengaran dan aktivitas saraf auditori pada tingkat otak. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih mendalam tentang apa itu BERA dan perannya dalam pendengaran.

Pengertian

Brainstem Evoked Response Audiometry atau BERA adalah tes yang menggunakan elektroda untuk merekam respons listrik yang dihasilkan oleh saraf auditori ketika terpapar dengan rangsangan suara. Tes ini memonitor aktivitas listrik yang dihasilkan oleh sel-sel saraf pada jalur pendengaran, termasuk otak, dan mengonversinya menjadi grafik yang dapat dievaluasi oleh profesional kesehatan terlatih.

Prosedur

Prosedurnya melibatkan penempatan elektroda pada kulit kepala dan daerah sekitarnya. Umumnya tes ini dilakukan pasien dalam keadaan duduk atau berbaring santai sambil mendengarkan rangsangan suara yang dihasilkan oleh earphone. Alat BERA merekam dan menganalisis respons listrik dari saraf auditori, menghasilkan kurva waktu-respons yang memberikan gambaran tentang integritas jalur pendengaran, terutama pada tingkat otak.

Peran BERA dalam Evaluasi Pendengaran

  1. Identifikasi Gangguan Pendengaran Sentral:
    BERA sangat efektif dalam mengidentifikasi gangguan pendengaran sentral, yang terkait dengan disfungsi pada jalur pendengaran di tingkat otak. Tes ini membantu membedakan antara masalah pada telinga bagian dalam dan masalah yang terletak pada jalur pendengaran pusat.
  2. Deteksi pada Bayi dan Anak Kecil:
    BERA juga umumnya dilakukan pada bayi dan anak-anak yang belum dapat menjalani tes audiometri. Ini membantu dalam mendeteksi dini masalah pendengaran yang mungkin memerlukan intervensi lebih lanjut.
  3. Penilaian Respons Terhadap Pengobatan:
    Dalam beberapa kasus, BERA digunakan untuk memantau respons pasien terhadap pengobatan atau intervensi, berguna memberikan informasi penting bagi tim ahli untuk merancang rencana perawatan yang efektif.
  4. Kajian Keterlambatan Perkembangan:
    Pada anak-anak dengan keterlambatan perkembangan seperti berbicara karena tidak bisa mendengar. BERA dapat membantu mengidentifikasi apakah masalah pendengaran dapat menjadi penyebab atau kontributor potensial terhadap keterlambatan tersebut.

Kesimpulan

Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) merupakan alat penting dalam dunia evaluasi pendengaran. Dengan kemampuannya untuk mengukur aktivitas listrik di tingkat otak dan memberikan informasi yang berharga tentang integritas jalur pendengaran sentral. Tes ini bukan hanya sebagai alat diagnostik saja tetapi juga sebagai sarana untuk merancang tindakan apa yang harus pasien lakukan selanjutnya.

Biasanya Dokter atau Hearing Aids Specialist akan merekomendasikan untuk menggunakan alat bantu dengar jika hasil test menunjukkan tidak adanya frekuensi dari gendang telinga.

Timpanometri: Pengertian dan Fungsi dalam Evaluasi Pendengaran

Timpanometri: Pengertian dan Fungsi dalam Evaluasi Pendengaran

Earsoundhearing – Timpanometri merupakan salah satu tes diagnostik yang digunakan dalam evaluasi pendengaran. Tes ini bertujuan untuk mengukur respons gerakan gendang telinga atau timpan terhadap perubahan tekanan udara. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara lebih rinci apa itu timpanometri dan bagaimana tes ini berperan dalam mengevaluasi kondisi pendengaran seseorang.

Pengertian Timpanometri

Timpanometri adalah metode pengukuran yang mengukur respons timpan terhadap variasi tekanan udara. Timpanometer, alat yang digunakan untuk tes ini, menghasilkan perubahan tekanan udara ke dalam saluran telinga untuk mengamati bagaimana gendang telinga merespons. Hasil tes ini memberikan gambaran tentang elastisitas gendang telinga dan dapat membantu mengidentifikasi masalah di telinga tengah.

Prosedur dan Fungsi Timpanometri dalam Evaluasi Pendengaran

Prosedur timpanometri melibatkan penempatan probe kecil di dalam saluran telinga. Probe ini menciptakan perubahan tekanan udara, dan selama proses ini, alat merekam gerakan gendang telinga. Pada saat yang sama, timpanometer mengukur impedansi, yaitu sejauh mana gendang telinga dapat bergerak dalam respons terhadap perubahan tekanan. Grafik yang dihasilkan dari tes ini memberikan informasi tentang fungsi gendang telinga dan dapat membantu mengidentifikasi masalah seperti efusi telinga tengah atau gangguan pendengaran lainnya. Berikut fungsinya:

  1. Mendeteksi Efusi Telinga Tengah
    Timpanometri sangat efektif dalam mendeteksi efusi telinga tengah, yaitu penumpukan cairan di belakang gendang telinga. Ini adalah masalah umum, terutama pada anak-anak, dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
  2. Mengidentifikasi Masalah Gendang Telinga
    Dengan mengukur elastisitas dan gerakan gendang telinga, timpanometri dapat membantu mengidentifikasi masalah seperti perforasi gendang telinga atau gangguan lain yang memengaruhi struktur timpan.
  3. Monitor Respon Terhadap Pengobatan
    Jika seseorang sedang menjalani perawatan untuk masalah pendengaran, timpanometri dapat digunakan untuk memantau respons gendang telinga terhadap pengobatan, memberikan informasi berharga bagi tim perawatan.
  4. Penting dalam Penyaringan Pendengaran
    Tes ini sering digunakan dalam skrining pendengaran untuk memastikan bahwa gendang telinga berfungsi sebagaimana mestinya, dan jika ada masalah, langkah-langkah selanjutnya dalam evaluasi pendengaran dapat diambil.

Kesimpulan

Timpanometri adalah alat penting dalam evaluasi pendengaran karena memberikan informasi tentang respons gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara. Dengan demikian, tes ini membantu mengidentifikasi berbagai masalah pendengaran, terutama yang terkait dengan telinga tengah.

8 Jenis Tes Pendengaran dan Pentingnya Deteksi Dini

8 Jenis Tes Pendengaran dan Pentingnya Deteksi Dini

Earsoundhearing.com – Tes pendengaran merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk menguji kemampuan pendengaran seseorang. Tes ini menggunakan berbagai metode untuk mengukur sejauh mana gelombang suara dapat dihantarkan dari telinga ke otak.

Proses mendengar berawal ketika gelombang suara memasuki telinga dan menggetarkan gendang telinga. Getaran ini kemudian disalurkan ke bagian dalam telinga, hingga akhirnya mencapai sel-sel saraf yang mengirimkan sinyal ke otak. Di otak, sinyal ini diartikan sebagai suara yang kita dengar.

Tes Pendengaran: Kenali Fungsinya

Sebenarnya tujuan utama tes pendengaran adalah mendeteksi masalah atau gangguan pendengaran. Gangguan ini bisa muncul akibat kerusakan pada bagian telinga, saraf pendengaran, atau bahkan bagian otak yang mengontrol pendengaran. Berbagai jenis masalah pendengaran dapat teridentifikasi melalui tes ini, termasuk:

  • Gangguan Pendengaran Konduktif: Terjadi ketika gelombang suara kesulitan masuk ke dalam telinga. Meski umumnya bersifat sementara, gangguan ini bisa membuat pendengaran menjadi terganggu.
  • Gangguan Pendengaran Sensorineural: Gangguan ini timbul akibat kerusakan pada organ dalam telinga atau saraf yang mengendalikan pendengaran. Tingkat keparahannya bervariasi, mulai dari ringan hingga tuli total.
  • Gangguan Pendengaran Campuran: Merupakan kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural. Bahkan, dua jenis gangguan ini muncul bersamaan.

Kenapa Tes Pendengaran Penting?

Tes pendengaran sangat penting, terutama untuk mendeteksi gangguan pendengaran sejak dini. Seseorang yang mengalami tanda-tanda seperti dengungan telinga (tinnitus), kesulitan mendengar percakapan atau keinginan untuk meningkatkan volume televisi mungkin perlu menjalani tes ini.

Dan penting untuk diingat bahwa tes pendengaran adalah langkah awal menuju perawatan yang lebih baik. Ketika hasil menunjukkan adanya masalah, langkah lebih lanjut bisa mencakup penggunaan alat bantu dengar untuk mengurangi dampak gangguan pendengaran.

Prosedur Tes Pendengaran

Tes pendengaran tidak hanya satu jenis, melainkan mencakup berbagai metode untuk mengukur kemampuan mendengar. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Tes Bisik: Pasien akan ditutup satu telinganya dan diminta untuk mengulangi kata-kata yang dibisikan oleh dokter.
  2. Tes Garpu Tala: Tes ini mengukur respons telinga terhadap suara dan getaran. Tes Weber dan Rinne adalah contoh tes ini.
  3. Tes Audiometri Tutur: Tes ini mengukur seberapa keras suara harus diucapkan agar pasien dapat mendengarnya dan memahaminya.
  4. Tes Audiometri Nada Murni: Pasien mengenakan headphone dan mendengarkan berbagai nada murni dengan frekuensi yang bervariasi.
  5. Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA): Tes ini merekam respon otak terhadap suara yang diperdengarkan melalui earphone.
  6. Otoacoustic Emissions (OAE): Tes ini mengukur respons koklea terhadap suara yang diperdengarkan.
  7. Acoustic Reflex Measures: Tes ini mengukur respons otot kecil di telinga ketika mendengarkan suara yang nyaring.
  8. Timpanometri: Tes ini mengukur respons gendang telinga terhadap perubahan tekanan udara.

Hasil dan Tindak Lanjut

Kesimpulannya, setelah pemeriksaan selesai, dokter akan membahas hasilnya dengan pasien, memberikan informasi mengenai penyebab masalah pendengaran dan tingkat keparahan gangguan tersebut. Penting untuk memahami hasil tes dan melanjutkan langkah perawatan yang dianjurkan oleh dokter.

Di samping itu, melalui tes pendengaran yang tepat, kita dapat mengidentifikasi masalah pendengaran sejak dini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kualitas mendengar kita. Dalam hal ini, ingatlah bahwa menjaga kesehatan pendengaran adalah investasi penting untuk masa depan yang lebih baik.

Apakah Pusat Sistem Implan Koklea Itu Penting

Apakah Pusat Sistem Implan Koklea Itu Penting

Kehadiran sistem implan koklea memberikan harapan kepada orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran agar lebih mampu mendengar suara ataupun memahami percakapan yang sedang terjadi. Implan koklea sendiri diutamakan sebagai solusi kerusakan koklea sedang sampai berat sehingga pemasangan implan ini bertujuan untuk menggantikan fungsi koklea yang sudah rusak. Umumnya, alat bantu dengar (ABD) konvensional hanya bertindak sebagai pengeras suara ke telinga, dengan adanya implant koklea suara yang ditangkap gendang telinga dapat dialirkan langsung ke tulang pendengaran kita.

Implan koklea merupakan alat elektronik yang mempunyai kemampuan menggantikan fungsi koklea dan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan mendengar dan berkomunikasi pada pasien tuli saraf derajat sedang sampai saraf derajat sangat berat, baik dalam unilateral (satu sisi) ataupun bilateral (dua sisi).

Pentingnya implant koklea yakni untuk mengirimkan suara-suara melalui sinyal listrik dan mengirimkannya ke saraf pendengaran, untuk menangkap suara-suara secara langsung masuk ke dalam saraf otak.

Pasien yang mengalami ketulian sejak lahir itu dapat kembali mendengar dengan baik”, ungkap direktur medik dan keperawatan RSCM, dr.julianto witjaksono saat jumpa pers di Gedung A RSCM, 10 juli 2009. Beliau juga menyatakan bahwa Implan koklea adalah prosedur penanaman alat bantu yang di lakukan melalui tindakan operasi pada tulang temporal, operasi implan koklea ini diperuntukan pada penderita tunarugu yang tidak tertolong dengan pemakaian alat bantu dengar biasa. Kerusakan pendengaran yang terjadi pada organ telinga luar (daun telinga) dan telinga tengah di tolong dengan implantasi.

Dr.julianto witjaksono juga  mengatakan bahwa Koklea merupakan organ pendengaraan yang berfungsi mengirim pesan ke syaraf pendengaraan dan otak. Suara yang ditangkap daun telinga tersebut kemudian dikirimkan ke tulang pendengaraan dan bergerak menuju koklea. Operasi implan koklea atau sering di sebut implan rumah siput merupakan tindakan menanam elektroda untuk organ pendengaraan yang berisi saraf-saraf pendengaraan yang terletak di telinga dalam, elektroda inilah yang menggantikan fungsi koklea sebagai organ pendengaraan.

Apakah pusat sistem implan koklea itu penting? Tentu sangatlah penting karena dapat merubah gelombang suara melalui saraf pendengaran ke otak manusia, sehingga otak dapat menyerap informasi yang terkandung di dalam bunyi tersebut. Sistem implan koklea merupakan sebuah perangkat elektronik kecil yang di pasang dalam telinga orang yang memiliki gangguan pendengaran akibat koklea yang rusak.

Implan koklea sendiri memiliki beberapa bagian, berikut penjelasannya:

  • Mikrofon: untuk menangkap sumber suara yang berada di sekitar
  • Prosesor suara: untuk Menyusun setiap sumber suara yang di tangkap oleh mikrofon.
  • Pemancar dan penerima/ stimulator: untuk mendapatkan sinyal dari suara kemudian di kirimkan ke implant.
  • Susunan elektroda: untuk seseorang yang menderita gangguan pendengaran berat dan harus memakai alat bantu pendengaran.

Adapun fungsi implan koklea atau implan rumah siput berfungsi merubah energi/gelombang suara menjadi implus listrik dan meneruskannya melalui saraf pendengaran ke otak sehingga otak dapat memproses informasi yang terkandung di dalam bunyi tersebut, selain itu di telinga juga terdapat organ kanalis semi sirkularis yang berfungsi sebagai organ keseimbangan.

Implan koklea atau implan rumah siput bekerja mengirimkan suara dari koklea langsung ke saraf pendengaran dan kemudian membawa sinyal suara tersebut ke otak atau menangkap suara-suara yang di dengar dan kemudian mengolahnya agar dapat di terima oleh syaraf pendengaran menuju otak.

Walaupun pemasangan implan koklea aman menurut medis, tetapi pemasangan implan koklea sendiri memiliki efek samping dan resiko. Beberapa efek samping dan resiko operasi implan koklea termasuk:

  • Pengguna cenderung merasa tidak nyaman saat memakai atau memasang implan koklea
  • Diawal banyak kasus jika pengguna akan merasa pusing setelah dipasang implan koklea
  • Ada juga pengguna yang akan merasa mual setelah pemasangan
  • Merasakan sakit setelah alat implan koklea dipasang.

Dalam implan koklea juga memiliki kelebihan bagi penggunaannya. Beberapa kelebihan penggunaan implan koklea yaitu:

  • Dapat mendengarkan ucapan pada tingkat suara normal
  • Memahami ucapan tanpa harus membaca bibir
  • Mampu mendengarkan suara-suara orang berbicara
  • Dapat menjadi pilihan ketika alat bantu dengar tidak memberikan kejelasan suara dari ucapan atau bahasa lisan orang lain

Intinya, Pemasangan alat elektronik khusus untuk membantu penderita gangguan pendengaran parah atau tuli agar dapat mendengar dan implan koklea merupakan Satu-satunya alat medis dengan teknologi terdepan yang secara fungsional mengembalikan satu dari lima indera manusia.

Faktor Penyebab Penurunan Pendengaran

Faktor Penyebab Penurunan Pendengaran

Pendengaran adalah salah satu indra yang sangat penting bagi manusia. Namun, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan penurunan pendengaran. Beberapa faktor tersebut dapat dikontrol dan dihindari, sedangkan beberapa faktor lainnya tidak dapat dihindari. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab menurunnya pendengaran:

Paparan suara yang terlalu keras
Paparan suara yang terlalu keras atau bising terus menerus dapat merusak sel-sel rambut di dalam telinga dan mengurangi kemampuan mendengar. Paparan suara yang berlebihan dapat terjadi dalam berbagai situasi, seperti saat mengendarai motor, konser musik, atau di tempat kerja yang berisik.

Infeksi telinga
Infeksi telinga juga mengakibatkan struktur telinga dan mengurangi kemampuan pendengaran. Infeksi telinga dapat disebabkan oleh virus atau bakteri, dan dapat terjadi pada semua usia.

Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik dan obat kemoterapi, dapat mengurangi kemampuan pendengaran. Penggunaan obat-obatan tertentu harus selalu diawasi oleh dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Usia
Pendengaran dapat secara alami menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada telinga dan sistem saraf yang terjadi seiring bertambahnya usia, hal ini dapat menjadi penyebab penurunan pendengaran

Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung, dapat merusak struktur telinga dan mengurangi kemampuan pendengaran.

Paparan bahan kimia
Paparan bahan kimia berbahaya, seperti timbal dan merkuri, dapat merusak struktur telinga dan mengurangi kemampuan pendengaran.

Kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk, seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, dapat merusak sel-sel rambut di dalam telinga dan mengurangi kemampuan pendengaran.

Untuk menghindari penurunan kemampuan pendengaran, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti menghindari paparan suara yang terlalu keras, menjaga kebersihan telinga, dan menghindari kebiasaan buruk. Jika Anda mengalami penurunan pendengaran, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

KONSULTASI GRATIS ( KLIK DISINI )
Telepon/Whatsapp : 081260043332
www.earsoundhearing.com

Pusat Alat Bantu Dengar Digital

👂 KANTOR PUSAT
Jln. Prof. HM. Yamin No. 75 (Dekat Masjid Perjuangan 45) Medan, Sumatera Utara Indonesia 20335
Telp./WA : 0812-6004-3332

👂 CABANG MEDAN I
Jl. Abdullah Lubis No. 75 No. 48 Gedung Betahive, Babura, Kec. Medan Baru, Medan, Sumatera Utara Indonesia

👂 CABANG MEDAN II
Jl. Djamin Ginting No. 244, (Depan Pajak Sore) Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara Indonesia

👂 CABANG BINJAI
Jl. Tamtama No. 10, Satria, Kec. Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara Indonesia 20714

👂 CABANG JAMBI
Jl. Sultan Agung Beringin, Pasar Jambi, Simpang Murni, Beringin, Kec. Ps. Jambi, Kota Jambi Indonesia 36124
Telp./WA : 0811-7405-413

Informasi:

BUKA SETIAP HARI

Senin – Sabtu  : 09.00-17.00
Minggu            : 10.00-16.00

Imagem perfil

Earsound Hearing

X

Silahkan isi nama, alamat dan keluhan kamu sekarang