36 views
Mengenal Jenis-jenis Gangguan Pendengaran

Mengenal Jenis-jenis Gangguan Pendengaran

Tak dapat dipungkiri bila fungsi indera pendengaran yaitu telinga sangat penting dalam aktivitas sehari-hari. Karena telinga adalah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Lantas kita harus mengetahui Apa itu jenis-jenis gangguan pendengaran?

Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran adalah orang yang kehilangan pendengarannya di salah satu ataupun kedua telinga, dan tingkat penurunnya juga terdiri dari ringan, sedang, sedang berat, berat, dan sangat berat. Beberapa jenis-jenis penyebab gangguan pendengaran yaitu:

  • Tuli Kongenital atau tuli sejak lahir
  • Kotoran telinga atau sumbatan serumen
  • OMSK/Congek atau otitis media supuratif kronik
  • Presbikusis atau tuli karena usia lanjut.

Faktor-faktor dari Berkurangnya Pendengaran

Selain dari jenis-jenis gangguan pendengaran, ada juga faktor-faktor dari berkurangnya pendengaran :

  • Proses penuaan adalah suatu proses yang menyebab perubahan pada struktur telinga bagian dalam.
  • Faktor genetik ini dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami beberapa gangguan pendengaran
  • Paparan suara keras, seperti suara dari ledakan, polusi suara, konstruksi atau pabrik, pesawat terbang, mesin jet, musik, acara televisi, atau senjata api
  • Infeksi TORCH adalah kumpulan beberapa penyakit akibat infeksi selama kehamilan
  • Penyakit-penyakit tertentu, seperti diabetes, hipertensi, dan cedera otak.

Selanjutnya dilakukan  tes pendengaran untuk memastikan apakah anda mengalami gangguan pendengaran atau tidak. Tes pendengaran adalah tes yang dilakukan untuk memeriksa bagian dalam telinga sampai ke saraf-saraf telinga anda dan tes pendengaran harus membutuhkan pemeriksanaan audiometri dan timpanometri. Tes pendengaran dilakukan untuk mendeteksi seseorang mengalami gangguan pendengaran dan memastikan bahwa indra pendengaran seseorang itu berfungsi dengan baik. Selain itu, tes pendengaran dapat dilakukan untuk menentukan jenis gangguan pendengaran seperti apa yang di alami seseorang dan seberapa parah gangguan pendengaran itu terjadi, Tes pendengaran umumnya memiliki waktu sekitar 30 tmenit dan tidak menimbulkan rasa sakit. Jenis tes pendengaran yang dilakukan pun harus sesuai dengan masalah atau keluhan yang anda alami.

Tes Pendengaran

Untuk mengevaluasi fungsi dari indra pendengaran dan mendeteksi apakah anda mengalami gangguan pendengaran, ada beberapa tes pendengaran yang umum dapat dilakukan, yaitu:

  • Speech perception test : Tes pendengaran yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jelas seseorang mendengar suara-suara di sekitar.
  • Audiometri nada murni (pure tone audiometry) :Tes pendengaran yang bertujuan untuk menghasilkan bunyi bukan dalam bentuk kalimat, melainkan dari suara-suara yang ada.
  • Otoacoustic Emissions(OAE) : Tes pendengaran yang bertujuan untuk mengukur suara bagian dalam telinga, OAE sendiri digunakan untuk screening atau tes pendengaran bayi baru lahir yang dapat menangkap emisi pada koklea.

Setelah anda mengetahui apa itu tes pendengaran dan apa saja jenis dari tes pendengaran, Sekarang saya akan membahas mengenai Alat-alat tes pendengaran yang digunakan untuk pemeriksanaan jenis-jenis gangguan pendengaran terbagi 2 yaitu: Audiometri dan Timpanometer.

Audiometri

Audiometri adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan fungsi pendengaran seseorang. Sedangkan audiometer adalah suatu alat yang berfungsi untuk memeriksakan pendengaran anda.

Dengan pemeriksaan audiometri ini dapat ditentukan jenis ketulian yaitu:

  1. Conductive : Turun pendengaran akibat kerusakan pada telinga bagian luar dan telinga bagian tengah. Penyembuhannya bisa dilakukan dengan obat-obatan, operasi ataupun pemasangan alat bantu dengar. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami tuli conductive, antara lain:
  • Rhinitis atau Penumpukan cairan di telinga bagian tengah karena pilek
  • Otitis media atau infeksi pada bagian telinga tengah akibat adanya virus atau bakteri yang masuk.
  • Otitis eksterna atau infeksi yang sering terjadi di bagian telinga luar
  • Perforasi membran timpani atau gendang telinga yang pecah atau robek
  • Kerusakan pada tuba eustachius yaitu saluran yang menghubungkan antara telinga dengan hidung dan juga tenggorokan
  • kolesteatoma atau pertumbuhan jaringan yang tidak normal di telinga bagian luar dan telinga bagian tengah.
  1. sensorineural : Kerusakan terjadi pada telinga bagian dalam atau saraf pendengaran. Kerusakan pendengaran ini bersifat permanen dan biasanya hanya bisa terbantu dengan penggunaan alat bantu dengar. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami tuli sensorienural, antara lain:
  • Penyakit meniere atau penyakit-penyakit tertentu seperti alergi, cedera pada kepala dan infeksi virus.
  • Kondisi genetic yaitu kondisi dimana disebabkan oleh keturunan keluarga
  • Ototoksik atau Penggunaan obat yang dapat menimbulkan efek samping pada telinga
  • Presbikusis atau proses penuaan.
  1. Mixed : Kombinasi dari gangguan pendengaran conductive dan sensorineural (SNHL). Pilihan pengobatan bisa dengan operasi, obat-obatan, dan alat bantu dengar.

Tujuan dari audiometri adalah untuk dapat mengetahui seberapa jauh mengukur ketajaman pendengaran seseorang dan dapat mengetahui jenis gangguan pendengaran seperti apa yang anda alami. Contoh jenis-jenis gangguan pendengaran audiometri : tuli conductive, tuli sensorineural, dan tuli mixed (tuli campuran).

Timpanometri

Timpanometri adalah Suatu tes pendengaran yang menggunakan timpanometer untuk memeriksa fungsi dari telinga tengah anda, tes timpanometri mengevaluasi kondisi gendang telinga atau membrane timpani. Dengan timpanometri anda dapat mengetahui bahwa dibagian telinga tengah anda terdapat cairan yang menyumbat telinga anda, adanya kekakuan pada tulang-tulang telinga, dan tekanan yang berat pada telinga tengah anda.

Tujuan dari timpanometri adalah untuk dapat mengetahui kondisi telinga tengah anda dan dapat mengevaluasi kondisi dari gendang telinga anda dan tulang-tulang pendengaran dibagian telinga tengah anda. Tujuan lain dari timpanometri adalah untuk mengetahui adanya cairan pada telinga tengah dan adanya kekakuan tulang-tulang pada pendengaran anda.

Setelah mengetahui tentang Alat-alat tes pendengaran yang digunakan untuk pemeriksanaan jenis-jenis gangguan pendengaran, Berikutnya penjelasan mengenai dari membran timpani dan 3 macam lapisan dari membran timpani.

Membran Timpani

Tujuan utama dari membran timpani adalah untuk menangkap dan menerima getaran suara. Kemudian membran timpani akan meneruskannya ke tulang pendengaran di telinga bagian tengah. Di telinga bagian tengah, kekuatan getaran suara kemudian akan ditingkatkan dan dikirimkan ke koklea untuk diubah menjadi sinyal listrik. Setelah dibawa ke sinyal listrik, selanjutnya akan dibawa ke otak oleh saraf pendengaran. Di otak, listrik diinterpretasikan sebagai suara. “ membran timpani terdiri dari 3 macam lapisan yaitu epitel atau lapisan luar, jaringan fibrosa atau lapisan tengah, dan mukosa atau lapisan dalam”.

  • Epitel atau lapisan luar : Lapisan yang melapisi permukaan telinga anda.
  • Jaringan fibrosa atau lapisan tengah : Lapisan yang mengandung saraf dan pembuluh darah.
  • Mukosa atau lapisan dalam : Lapisan yang menutupi permukaan telinga anda

Berikutnya adalah kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi membran timpani anda yaitu :

  • Infeksi pada telinga bagian tengah atau otitis media yang terjadi karena penumpakan cairan pada telinga tengah dan tekanan yang berasal dari penumpukan cairan ini membuat gendang telinga robek.
  • Trauma akibat ledakan atau suara keras, atau sering disebut dengan trauma akustik. Bunyi keras karena ledakan atau tembakan senjata dari jarak dekat menghasilkan gelombang suara yang begitu kuat, sehingga bisa menyebabkan pecah atau robeknya gendang telinga.
  • Masuknya benda asing ke dalam telingadan membuat gendang telinga robek seperti pin, alat pembersih telinga atau kapas berisiko membuat kamu mengalami perforasi membran timpani.
  • Cedera berat pada kepalaseperti tempurung kepala retak bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada struktur telinga bagian dalam, tengah, dan gendang telinga.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *

Pusat Alat Bantu Dengar Digital

👂 KANTOR PUSAT
Jln. Prof. HM. Yamin No. 75 (Dekat Masjid Perjuangan 45) Medan, Sumatera Utara Indonesia 20335
Telp./WA : 0812-6004-3332

👂 CABANG MEDAN I
Jl. Abdullah Lubis No. 75 No. 48 Gedung Betahive, Babura, Kec. Medan Baru, Medan, Sumatera Utara Indonesia

👂 CABANG MEDAN II
Jl. Djamin Ginting No. 244, (Depan Pajak Sore) Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara Indonesia

👂 CABANG BINJAI
Jl. Tamtama No. 10, Satria, Kec. Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara Indonesia 20714

👂 CABANG JAMBI
Jl. Sultan Agung Beringin, Pasar Jambi, Simpang Murni, Beringin, Kec. Ps. Jambi, Kota Jambi Indonesia 36124
Telp./WA : 0811-7405-413

Informasi:

BUKA SETIAP HARI

Senin – Sabtu  : 09.00-17.00
Minggu            : 10.00-16.00