Kebiasaan Buruk Penyebab Gangguan Pendengaran

Kebiasaan Buruk Penyebab Gangguan Pendengaran

Pendengaran yang baik adalah penting untuk kualitas hidup kita. Namun, banyak orang seringkali tidak memperhatikan kebiasaan buruk yang menjadi penyebab gangguan pendengaran mereka. Gangguan pendengaran dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain dan bahkan dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak pendengaran.

Berikut adalah beberapa kebiasaan buruk yang dapat merusak pendengaran Anda:

1.Mendengarkan musik dengan volume yang terlalu keras
Mendengarkan musik dengan volume yang terlalu keras, terutama dengan earphone atau headphone, adalah salah satu kebiasaan buruk yang dapat merusak pendengaran. Volume yang terlalu tinggi dapat merusak sel-sel di telinga bagian dalam dan memicu tinnitus, yaitu bunyi berdengung atau berdesing yang terus-menerus.

2.Menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga
Menggunakan cotton bud atau benda lain untuk membersihkan telinga dapat merusak telinga dan memperburuk kondisi. Sebenarnya, telinga manusia memiliki sistem pembersihan alami yang membantu mengeluarkan kotoran. Jika Anda merasa telinga Anda terlalu kotor, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli THT yang akan membersihkan telinga Anda dengan aman dan efektif.

3.Merokok
Merokok tidak hanya dapat merusak paru-paru dan jantung, tetapi juga dapat merusak pendengaran. Asap rokok dapat merusak sel-sel di telinga dan memicu kondisi seperti tinnitus dan gangguan pendengaran sensorineural.

4.Terpapar suara bising terus-menerus
Terpapar suara bising terus-menerus dapat merusak pendengaran. Bising yang terus-menerus dapat merusak sel-sel di telinga bagian dalam dan memicu tinnitus dan gangguan pendengaran lainnya.

5.Tidak mengobati infeksi telinga dengan tepat
Infeksi telinga, seperti otitis media, dapat memicu kondisi yang merusak pendengaran. Jika Anda mengalami sakit telinga atau gejala infeksi telinga lainnya, segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli THT yang akan memberikan pengobatan yang tepat.

Selain kebiasaan buruk yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor lain yang juga dapat berkontribusi pada gangguan pendengaran. Beberapa di antaranya termasuk faktor usia, genetik, dan paparan bahan kimia beracun seperti merkuri dan timbal.

Ketika seseorang menua, maka kemampuan pendengarannya juga akan menurun secara bertahap. Ini dikarenakan adanya kerusakan pada sel-sel di telinga yang mengirimkan sinyal suara ke otak. Sementara itu, faktor genetik juga dapat mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap gangguan pendengaran. Jika ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan pendengaran, maka seseorang juga berisiko mengalami hal yang sama.

Paparan bahan kimia beracun seperti merkuri dan timbal juga dapat berkontribusi pada gangguan pendengaran. Kedua bahan ini dapat memicu kerusakan pada sel-sel di telinga dan sistem saraf yang terlibat dalam pendengaran.

Untuk mencegah gangguan pendengaran, penting untuk menghindari kebiasaan buruk dan faktor risiko lainnya yang dapat merusak pendengaran. Beberapa cara lain untuk menjaga kesehatan pendengaran meliputi:

  1. Menghindari terpapar suara bising
  2. Menggunakan pelindung telinga jika bekerja di lingkungan yang bising
  3. Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang
  4. Berolahraga secara teratur
  5. Rutin memeriksakan pendengaran ke dokter atau ahli THT.

Dalam kasus gangguan pendengaran yang sudah terjadi, dokter atau ahli THT dapat memberikan pengobatan atau terapi yang tepat, seperti alat bantu dengar atau terapi pendengaran. Penting untuk tidak mengabaikan gangguan pendengaran, karena hal tersebut dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.

Kesimpulannya, menjaga pendengaran Anda adalah hal yang sangat penting. Hindari kebiasaan buruk yang dapat merusak pendengaran Anda, seperti mendengarkan musik dengan volume yang terlalu keras, menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga, merokok, terpapar suara bising terus-menerus, dan tidak mengobati infeksi telinga dengan tepat. Jika Anda mengalami gangguan pendengaran atau gejala-gejala lainnya, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli THT yang akan memberikan pengobatan yang tepat.

KONSULTASI PENDENGARAN GRATIS
TELEPON / WHATSAPP : 081260043332
CEK PROMO ( KLIK DISINI )

Dampak Buruk Gangguan Pendengaran

Dampak Buruk Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran merupakan masalah yang umum terjadi pada lansia (masa tua). Dalam banyak kasus, kondisi ini dapat memiliki dampak buruk bagi kualitas hidup mereka secara signifikan. Hal ini disebabkan karena kemampuan pendengaran yang menurun dapat mengganggu kemampuan komunikasi dan interaksi sosial, sehingga dapat menyebabkan isolasi sosial, kecemasan, depresi, dan bahkan penurunan fungsi kognitif.

Berikut ini adalah beberapa dampak buruk gangguan pendengaran pada lansia:

1.Kesulitan dalam berkomunikasi
Lansia yang mengalami gangguan pendengaran akan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Mereka mungkin merasa sulit untuk mendengar suara orang yang berbicara di dekatnya atau bahkan dalam ruangan yang bising. Kesulitan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan frustrasi bagi lansia, serta membuat orang lain menjadi tidak sabar.

2.Isolasi sosial
Gangguan pendengaran pada lansia juga dapat menyebabkan isolasi sosial. Karena mereka merasa kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, lansia mungkin menjadi kurang aktif secara sosial. Hal ini dapat membuat mereka merasa kesepian dan terisolasi, yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional.

3.Kecemasan dan depresi
Lansia yang mengalami gangguan pendengaran juga lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi. Kondisi ini dapat terjadi karena mereka merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan merasa kesepian atau terisolasi. Selain itu, gangguan pendengaran juga dapat memengaruhi kemampuan lansia untuk mengikuti kegiatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan hidup mereka, yang dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.

4.Penurunan fungsi kognitif
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan pendengaran pada lansia dapat memengaruhi fungsi kognitif mereka. Hal ini terjadi karena gangguan pendengaran dapat membebani fungsi otak dan membuat lansia merasa lelah. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan bahkan meningkatkan risiko demensia.

5.Bahaya keamanan
Lansia yang mengalami gangguan pendengaran juga dapat berisiko mengalami kecelakaan atau bahaya keamanan lainnya. Mereka mungkin tidak dapat mendengar suara alarm kebakaran atau suara kendaraan yang mendekat, yang dapat membahayakan keselamatan mereka.

Oleh karena itu, penting bagi lansia yang mengalami gangguan pendengaran untuk segera mencari bantuan medis dan pengobatan yang sesuai. Dengan penanganan yang tepat, lansia dapat mengatasi masalah pendengaran mereka dan memperbaiki kualitas hidup mereka. Selain itu, keluarga dan orang-orang di sekitar lansia juga harus memahami kondisi ini dan memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan agar lansia dapat merasa lebih termotivasi untuk mengatasi masalah pendengaran mereka dan tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan kognitif yang bermanfaat bagi kesejahteraan mereka.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu lansia yang mengalami gangguan pendengaran adalah:

1.Menggunakan alat bantu pendengaran
Alat bantu pendengaran seperti alat bantu dengar dapat membantu lansia untuk mendengar suara dengan lebih jelas. Ini dapat membantu mereka untuk berkomunikasi dengan lebih mudah dan merasa lebih nyaman dalam situasi sosial.

2.Menjaga lingkungan yang tenang
Membuat lingkungan yang tenang dapat membantu lansia dengan gangguan pendengaran untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Pastikan bahwa ruangan tidak terlalu bising atau penuh dengan suara yang tidak perlu.

3.Meningkatkan pencahayaan
Meningkatkan pencahayaan di dalam ruangan juga dapat membantu lansia dengan gangguan pendengaran. Dengan pencahayaan yang cukup, mereka dapat membaca bibir dan ekspresi wajah orang lain dengan lebih mudah, yang dapat membantu dalam komunikasi.

4.Memberikan dukungan sosial
Memberikan dukungan sosial kepada lansia yang mengalami gangguan pendengaran sangat penting untuk mencegah isolasi sosial dan masalah kesejahteraan mental. Mereka mungkin membutuhkan bantuan untuk mengakses pengobatan atau kegiatan sosial, sehingga orang-orang di sekitar mereka dapat membantu untuk memastikan bahwa mereka tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan merasa dihargai.

Dalam kesimpulannya, gangguan pendengaran dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan lansia. Oleh karena itu, penting bagi lansia dan orang-orang di sekitar mereka untuk memahami kondisi ini dan mencari bantuan medis yang tepat. Dengan pengobatan yang tepat dan dukungan sosial yang memadai, lansia dapat mengatasi masalah pendengaran mereka dan tetap merasa terlibat dalam kegiatan sosial dan kognitif yang bermanfaat bagi kesejahteraan mereka.

KONSULTASI PENDENGARAN GRATIS
TELEPON/WA : 081260043332
PROMO ALAT BANTU DENGAR (KLIK DISINI)

Obat obatan yang menyebabkan gangguan pendengaran

Obat obatan yang menyebabkan gangguan pendengaran

Obat obatan dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran adalah masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mendengar suara dengan jelas. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, termasuk penggunaan obat-obatan tertentu. Menurut American Speech-Language-Hearing Association, setidaknya ada 200 jenis obat bebas dan resep yang dapat menyebabkan hilangnya kemampuan mendengar

Obat obatan Ototoksik
Salah satu jenis obat yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran adalah obat-obatan ototoksik. Obat-obatan ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, seperti infeksi, kanker, dan tekanan darah tinggi. Obat-obatan ototoksik dapat merusak bagian dalam telinga yang disebut koklea. Kerusakan pada koklea dapat mengganggu kemampuan pendengaran seseorang.

Obat obatan NSAID
Obat-obatan lain yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran adalah obat-obatan nonsteroid anti-inflamasi (NSAID). Obat-obatan ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Beberapa contoh NSAID adalah aspirin, ibuprofen, dan naproxen. Penggunaan jangka panjang NSAID dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel rambut di dalam telinga, yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Obat Diuretik
Selain itu, obat-obatan diuretik juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Diuretik digunakan untuk mengurangi tekanan darah tinggi dan membuang kelebihan cairan dari tubuh. Obat-obatan ini dapat mengubah keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang dapat memengaruhi kemampuan pendengaran.

Antibiotik Khusus
Beberapa jenis antibiotik juga diketahui dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Antibiotik aminoglikosida, seperti gentamicin, amikacin, dan streptomycin, dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel rambut di dalam telinga. Obat-obatan ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang parah.

Penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan gangguan pendengaran, tetapi bukan berarti semua orang yang menggunakan obat-obatan tersebut akan mengalami masalah pendengaran. Sebelum menggunakan obat-obatan tertentu, selalu diskusikan dengan dokter Anda tentang efek samping dan risiko potensial dari obat-obatan tersebut. Jika Anda mengalami gangguan pendengaran setelah menggunakan obat-obatan tertentu, segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Dalam kesimpulan, penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan tertentu dan mengikuti instruksi penggunaan dengan benar. Jika Anda mengalami gangguan pendengaran, segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada telinga.

KONSULTASI PENDENGARAN GRATIS
Telepon / Whatsapp : 081260043332 ( KLIK DISINI )
www.earsoundhearing.com

Alat Bantu Dengar Untuk Lansia

Alat Bantu Dengar Untuk Lansia

Alat bantu dengar atau biasa disebut dengan hearing aid adalah perangkat yang dirancang untuk membantu orang dengan gangguan pendengaran, termasuk lansia, untuk meningkatkan kemampuan mendengar mereka. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 466 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran, termasuk sekitar 16% dari populasi lansia. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang alat bantu dengar untuk lansia.

Seiring bertambahnya usia, kemampuan pendengaran lansia cenderung menurun. Gangguan pendengaran pada lansia dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti penuaan, paparan suara yang berlebihan, atau masalah kesehatan tertentu. Gangguan pendengaran dapat berdampak pada kualitas hidup lansia, termasuk isolasi sosial, depresi, dan penurunan fungsi kognitif.

Alat bantu dengar adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan mendengar mereka. Alat bantu dengar modern memiliki teknologi yang canggih dan nyaman digunakan, sehingga membuat mereka lebih mudah dalam menggunakannya. Ada beberapa jenis alat bantu dengar yang dapat digunakan oleh mereka para orangtua, termasuk:

Alat bantu dengar di telinga (in-the-ear hearing aids)
Alat bantu dengar ini dirancang untuk ditempatkan di dalam saluran telinga dan dapat digunakan oleh hampir semua jenis gangguan pendengaran. Alat bantu dengar ini cukup nyaman digunakan, mudah dikendalikan dan dapat memberikan kualitas suara yang baik.

Alat bantu dengar di belakang telinga (behind-the-ear hearing aids)
Alat bantu dengar ini terdiri dari dua bagian, yaitu perangkat yang ditempatkan di belakang telinga dan speaker yang ditempatkan di dalam saluran telinga. Alat bantu dengar ini cocok untuk semua jenis gangguan pendengaran, termasuk yang berat.2

Alat bantu dengar dalam telinga (completely-in-canal hearing aids)
Alat bantu dengar ini dirancang untuk ditempatkan secara langsung di dalam saluran telinga dan hanya sedikit terlihat dari luar. Alat bantu dengar ini cocok untuk gangguan pendengaran ringan hingga sedang.

Selain jenis-jenis alat bantu dengar di atas, ada juga alat bantu dengar yang dilengkapi dengan teknologi nirkabel, sehingga dapat terhubung dengan smartphone dan perangkat lainnya. Teknologi ini memungkinkan lansia untuk mengontrol alat bantu dengar mereka secara lebih mudah dan memperbaiki kualitas suara saat menonton TV atau berbicara melalui telepon.

Namun, sebelum membeli alat bantu dengar, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau spesialis pendengaran untuk menentukan jenis alat bantu dengar yang sesuai dan mendapatkan saran terbaik

KONSULTASI SEKARANG JUGA GRATIS ( KLIK DISINI )
Telepon/Whatsapp : 081260043332
www.earsoundhearing.com

Pusat Alat Bantu Dengar Digital

👂 KANTOR PUSAT
Jln. Prof. HM. Yamin No. 75 (Dekat Masjid Perjuangan 45) Medan, Sumatera Utara Indonesia 20335
Telp./WA : 0812-6004-3332

👂 CABANG MEDAN I
Jl. Abdullah Lubis No. 75 No. 48 Gedung Betahive, Babura, Kec. Medan Baru, Medan, Sumatera Utara Indonesia

👂 CABANG MEDAN II
Jl. Djamin Ginting No. 244, (Depan Pajak Sore) Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara Indonesia

👂 CABANG BINJAI
Jl. Tamtama No. 10, Satria, Kec. Binjai Kota, Kota Binjai, Sumatera Utara Indonesia 20714

👂 CABANG JAMBI
Jl. Sultan Agung Beringin, Pasar Jambi, Simpang Murni, Beringin, Kec. Ps. Jambi, Kota Jambi Indonesia 36124
Telp./WA : 0811-7405-413

Informasi:

BUKA SETIAP HARI

Senin – Sabtu  : 09.00-17.00
Minggu            : 10.00-16.00